(0751) 776789 || Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing

Sahabat Bahasa, Sekah hari ini membahas penggunaan kata depan yang masih sering ditemukan kesalahan penulisannya. Pengguna bahasa masih sering luput dalam menerapkan kaidah penulisan kata depan, yaitu ke, di, dan dari yang kebanyakan penulisannya disambung atau diserangkaikan. Bahkan, kata kerja pasif yang berawalan di- justru ditulis terpisah.
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah karena tidak menunjukkan kata kerja, tetapi memunjukkan arah/tempat (di rumah, ke rumah, dari rumah). Awalan di- ditulis serangkai karena menunjukkan kata kerja pasif (dijual, dibeli, diambil).
Nah, strategi yang dapat Sahabat Bahasa terapkan dalam pengujian bahwa kata itu termasuk kata depan atau kata kerja adalah sebagai berikut.
(1) Untuk mengetahui kata itu sebagai kata depan dapat dilakukan dengan melakukan pergantian pada ketiga bentuk kata depan tersebut. Jika ingin menuliskan kata “di sini”, lakukan pergantian dengan kata depan lain, yaitu ke dan dari menjadi “ke sini” dan “dari sini”. Jika ketiganya dapat saling dipertukarkan, berarti kata itu termasuk dalam kata depan yang harus ditulia terpisah.
(2) Untuk mengetahui kata itu menunjukkan kata kerja pasif atau kata depan, ubah kata itu ke dalam bentuk aktif. Misalnya, “dijual” dapat diubah menjadi “menjual”, “diambil” menjadi “mengambil”. Berbeda dengan kata depan yang tidak bisa diubah ke bentuk aktif, yaitu “di sini” menjadi “menyini”, “di sana” menjadi “menyana”.
Semoga Sahabat Bahasa dapat tercerahkan, ya, dan tidak salah lagi dalam penulisan kata depan di, ke, dan dari.