1. Pengembangan
Balai Bahasa Sumatra Barat telah dan akan terus melakukan kegiatan pengkajian (penelitian) dalam upaya meningkatkan peran, fungsi, dan kedudukan bahasa (Sumatra dan Indonesia) dan sastra (Sumatra dan Indonesia) di Sumatra Barat. Di bidang bahasa, aspek yang diteliti meliputi bidang morfologi, sintaksis, sosiolinguistik, semantik, dan wacana. Di bidang sastra, aspek yang diteliti meliputi periodesasi (sejarah) sastra, jenis (genre) sastra (puisi, cerpen, novel, drama) sistem pengarang, sistem penerbit, sistem pembaca, sistem kritik, dan lain-lain. Menindaklanjuti kegiatan pengkajian, Balai Bahasa Sumatra Barat telah dan terus melakukan serangkaian kegiatan pengembangan bahasa dan sastra, antara lain, mencakup perkamusan dan peristilahan, pembakuan dan kondifikasi, dan informasi publikasi.
Pembinaan
Sebagai wujud pembinaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan untuk meningkatkan sikap positif masyarakat terhadap bahasa dan sastra (Sumatra dan Indonesia), Balai Bahasa Sumatra Barat melakukan kegiatan pemasyarakatan, pengajaran, dan peningkatan mutu.
3. Pemasyarakatan
Kegiatan pemasyarakatan bahasa dan sastra (Sumatra dan Indonesia) dilakukan melalui penyuluhan, pembinaan keterampilan berbahasa dan apsresiasi sastra.
4 Pengajaran
Kegiatan pengajaran dilakukan melalui peningkatan kualitas pengajaran, antara lain dengan penyediaan bahan kebijakan peningkatan mutu pengajaran bahasa dan sastra dari haisl pengkajian atau penelitian pengajaran bahasa dan sastra.
5. Bengkel Bahasa dan Sastra
Bengkel Bahasa Indonesia merupakan sarana peningkatan kualitas menulis (esai, artikel, feature, makalah, karya tulis). Dalam kegiatan ini, usaha-usaha pelatihan ditekankan pada proses bagaimana cara/teknik menggali ide/gagasan, cara menangkap peristiwa atau masalah tertentuk, dan mengklarifikasi, menggeneralisasi, serta menuangkan ide atau gagasan ke dalam bentuk tulisan yang sesuai kriteria kaidah bahasa yang baik.
Bengkel Sastra Indonesia merupakan tempat untuk berlatih apresiasi (menyimak, membaca, memahami) dan ekspresi/kreasi, baik lisan (membacakan, memangggungkan) maupun tulis (menulis, mencipta) karya sastra Indonesia. Metode pelatihan lebih difokuskan pada praktik bersastra, mulai dari cara menangkap momen puitik atau dramatik, menggali ide atau gagasan kreatif, mengembangkan imajinasi, sampai pada cara mengolah, mengkristalkan dan mengekspresikan ide atau gagasan ke dalam bentuk karya kreatif (puisi, cerpen, naskah drama, dll.), olah vokal, teknik pembacaan atau pemanggungan. Seperti Bengkel Bahasa Indonesia,
Hal sastra Sumatra, Balai Bahasa Sumatra Barat menyelenggarakan Bengkel Sastra Sumatra untuk peningkatan kualitas berbahasa dan bersastra Sumatra. Metode pelatihan yang diterapkan sama dengan metode dalam kegiatan Bengkel Sastra Indonesia.
6. Temu Bahasa dan Sastra, Lomba, dan Pemberian Penghargaan
Temu Bahasa dan Sastra Temu bahasa dan sastra diwujudkan dalam kegiatan sarasehan, seminar, lokakarya. Dalam temu bahasa dan sastra ini dihadirkan para ahli/praktisi (pakar bahasa, pakar sastra, pakar pendidikan bahasa/sastra, sastrawan.), baik lokal maupun nasional, untuk menjadi pembicara.
Beragam lomba kebahasaan dan kesastraan diselenggarkan secara rutin. Lomba ini merupakan kegiatan bagi masyarakat luas. Sebagai tindak lanjutnya, karya-karya nominasi dan pemenang lomba diterbitkan dalam bentuk buku (antologi) dan disebar luaskan kepada masyarakat.
8. Memberikan penghargaan khususnya kepada para penulis/pengarang di wilayah Sumatra Barat yang karyanya dinilai baik (unggul) Penghargaan ini akan diberikan setiap tahun.