
Sahabat Bahasa, Infografik Bicara kali ini membahas nukilan dari novel Kemarau karya A.A. Navis, yaitu “Telah ditakdirkan rupanya bahwa mulut manusia bukan semata untuk makan saja, juga untuk bicara. Untuk makan ada hingganya, yakni sampai kenyang. Tapi untuk bicara manusia takkan puas-puasnya.” Melalui kutipan ini, pengarang ingin menyampaikan pesan penting dalam kehidupan bahwa sudah menjadi kodrat manusia selalu ingin menilai orang lain. Baik atau buruk perbuatan yang dilakukan, komentar terhadap keduanya akan selalu ada. Pilihan berada di tangan kita masing-masing, apakah mau menjadi orang yang sibuk menilai orang lain atau menjadi orang baik dengan tetap fokus ke tujuan hidup sendiri.